Beranda | Artikel
Menjaga Puasa Ramadhan
Jumat, 18 Mei 2018

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Menjaga Puasa Ramadhan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan kitab Wa Ja a Syahru Ramadhan, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr. Pembahasan ini juga disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 27 Sya’ban 1439 H / 14 Mei 2018 M.

Download kajian sebelumnya: Ramadhan Adalah Bulan Bersabar

Kajian Tentang Menjaga Puasa Ramadhan – Kitab Wa Ja a Syahru Ramadhan

Diantara perkara penting yang perlu diperhatikan pada bulan ramadhan adalah menjaga puasa kita. Puasa adalah kewajiban yang Allah wajibkan pada bulan ini. Dalam hal ini manusia bertingkat-tingkat dan berbeda-beda dalam puasa mereka. Mereka tidak berada pada tingkatan yang sama. Walaupun mereka semua sama-sama menahan diri dari makan, minum dan pembatal-pembatal puasa yang lain mulai dari terbit fajar sampai tenggelam matahari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah ditanya tentang siapa yang paling banyak pahala puasanya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “yang paling banyak berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala.”

Dan kita semua ketahui bahwa orang-orang yang berpuasa juga bertingkat-tingkat dalam dzikir mereka kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka juga berbeda-beda dalam membaca Al-Qur’an, melakukan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Banyak diantara manusia yang menyia-nyiakan waktunya dimalam hari kemudian apabila telah dilaksanakan shalat subuh, dia langsung tidur. Bahkan sampai ada yang meninggalkan shalat Dzuhur.

Oleh karena itu bagi setiap muslim, bersemangat menjaga dan menyempurnakan puasanya serta memenuhi puasanya dengan dzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan ketaatan kepada Allah, membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis ilmu, datang ke masjid dan berusaha sekuat tenaga menjaga puasanya dengan baik.

Diantara perkara penting yang harus kita perhatikan ketika kita sedang berpuasa adalah kita berusaha merealisasikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka wajib bagi setiap muslim untuk berpuasan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Bukan sekedar kebiasaan, atau bukan karena saudara, keluarga dan teman-temannya berpuasa. Bukan juga berpuasa agar tidak dikatakan, “kenapa engkau tidak berpuasa?” Bukan juga mengharapkan pujian kepada manusia. Yang dimaksudkan dengan iman kepada Allah yaitu beriman kepada janji Allah subhanahu wa ta’ala bagi orang-orang yang berpuasa. Allah akan memberikan ganjaran untuk orang-orang yang berpuasa tanpa hisab. Juga beriman bahwasannya Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan untuk hamba-hambaNya untuk berpuasa.

Kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar senantiasa membantu kita dan memberikan taufik untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Berpuasa dan melakukan qiyamul lail pada bulan ramadhan. Manfaatkan waktu-waktu dibulan ramadhan sebaik-baiknya.

Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Menjaga Puasa Ramadhan – Kitab Wa Ja a Syahru Ramadhan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31194-menjaga-puasa-ramadhan/